Selasa, 06 Maret 2012

Ironis, Persib Harus Sewa Stadion Internasional


Meski Persib merupakan tim sepakbola kebanggaan warga Bandung dan Jabar, untuk menggunakan fasilitas Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage manajemen skuad Maung Bandung tersebut tetap harus mengeluarkan uang sewa.

Karena SUS Gedebage merupakan aset Pemkot Bandung, sehingga siapa saja yang menggunakannya harus menyewa. Termasuk untuk Persib," kata Wali Kota Bandung Dada Rosada kepada wartawan di Plaza Balaikota Bandung Jalan Wastukencana, Senin (2/5/2011).

Dada mengatakan, Persib saat ini sudah tak dibiayai lagi oleh APBD Kota Bandung, namun dikelola swasta dalam hal ini PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).

Sementara untuk dana pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut, kata Dada, pihaknya masih menunggu kucuran dana dari Pemrov Jabar yang telah disampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Pemprov Jabar 2011.

"Saya sudah ajukan pendanaan SUS Gedebage pada Pemprov Jabar pada Musrenbang kemarin, jadi tinggal tunggu saja," tandasnya.

Pemkot Bandung saat ini tengah membangun lapangan sepakbola bertaraf internasional. Lapangan kebanggaan warga Kota Bandung itu diberi nama Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage Bandung. Dibangun di atas lahan seluas 24,5 hektare, SUS Gedebage mampu menampung sekitar 38.000 penonton. Fasilitasnya pun terdiri dari lapangan sepakbola, lintasan atletik, tribun dan tempat berlatih.

SUS Gedebage menjadi jawaban terhadap tuntutan bobotoh agar Persib Bandung memiliki stadion sendiri. Selama mengarungi Liga Indonesia, Maung Bandung kerap menggunakan Stadion Siliwangi yang notabene milik Kodam III Siliwangi sebagai kandangnya.

Bahkan jika bobotoh bertindak anarkis, kepolisian bertindak tegas dengan melarang Persib Bandung bertanding di Stadion Siliwangi. Karena itu, tim kebanggaan bobotoh itu harus “terusir” dan bermain di Stadion Si Jalak Harupat Soreang kabupaten Bandung.

Proses pembangunan SUS Gedebage Bandung dimulai sejak September 2009. Namun karena keterbatasan akses ke lokasi, pembangunan baru efektif dimulai pada Juli 2010. Itu pun setelah pemerintah membuka akses dari jalan tol Padalarang-Cileunyi di KM 151.

Sumber :
www.vikingpersib.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar